Supervisi pendidikan adalah upaya teknis pelayanan profesional dengan tujuan utama untuk mempelajari dan memperbaiki bersama-sama para pendidik dalam membimbing dan mempengaruhi perkembangan peserta didiknya Azis, 2016, hlm. 32. Dengan kata lain, supervisi ialah suatu kegiatan yang disediakan dan dilaksanakan untuk membantu para guru agar menjalankan pekerjaan mereka dengan lebih baik. Lebih lanjut Purwanto 2010, hlm. 76 menjelaskan bahwa supervisi pendidikan adalah segala bantuan dari para pemimpin sekolah, yang tertuju kepada perkembangan kepemimpinan guru-guru dan personel sekolah lainnya dalam mencapai tujuan-tujuan pendidikan yang berupa dorongan, bimbingan, dan kesempatan bagi pertumbuhan keahlian serta kecakapan guru-guru seperti bimbingan dalam usaha dan pelaksanaan pembaharuan-pembaharuan dalam pendidikan dan pengajaran, pemilihan alat-alat pelajaran, dan metode-metode mengajar yang lebih baik, cara-cara penliaian yang sistematis terhadap fase seluruh proses pengajaran, dsb. Artinya, supervisi pendidikan adalah aktivitas pembinaan sistematis dan terencana dari pemimpin lembaga pendidikan kepada tenaga teknis sekolah agar melakukan pekerjaan mereka secara lebih efektif dan efisien. Tujuannya sendiri tidaklah terbatas pada pelaksanaan pengajaran pendidik menjadi lebih baik, akan tetapi secara keseluruhan dari segala aspek kegiatan penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran. Sementara itu menurut Priansa 2021, hlm. 84 supervisi pendidikan adalah usaha memberi pelayanan agar guru atau tenaga pengajar menjadi lebih profesional dalam menjalankan tugas melayani peserta didik Priansa, 2021, hlm. 84. Hal tersebut senada dengan pengertian supervisi pendidikan dari sudut pandang manajemen pendidikan yang berarti usaha untuk menstimulus, mengoordinir, dan membimbing guru secara terus-menerus baik individu maupun kolektif agar memahami secara efektif pelaksanaan aktivitas mengajar dalam rangka pertumbuhan murid secara berkelanjutan Sagala, 2018, hlm. 230. Dapat disimpulkan bahwa apa itu supervisi pendidikan adalah pelayanan profesional berupa pembinaan sistematis dan terencana kepada seluruh tenaga pendidik dan teknis sekolah agar mampu menjalankan tugas melayani peserta didik dalam segala aspek penyelenggaraan pendidikan seperti kegiatan belajar-mengajar yang lebih baik dan fasilitas yang lebih kondusif untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan dengan lebih efektif dan efisien. Jenis-Jenis Supervisi Pendidikan Telah dijelaskan sebelumnya bahwa supervisi pendidikan menyangkut seluruh kegiatan penyelenggaraan pendidikan, tidak terbatas pada penyelenggaraan pembelajaran saja. Oleh karena itu, supervisi pendidikan dapat dibagi menjadi beberapa jenis yang di antaranya adalah sebagai berikut. Supervisi Akademik Yaitu yang menitik beratkan pengamatan supervisor pada masalahmasalah akademik, yaitu hal-hal yang langsung berada dalam lingkungan kegiatan pembelajaran pada waktu siswa sedang dalam proses pembelajaran. Supervisi Administrasi Yakni supervisi yang menitik beratkan pengamatan supervisor pada aspek-aspek administrasi yang berfungsi sebagai pendukung dengan pelancar terlaksananya pembelajaran. Supervisi Lembaga Merupakan supervisi pendidikan dengan fokus pada pengamatan supervisor pada aspek-aspek yang berada di lembaga pendidikan. Jika supervisi akademik dimaksudkan untuk meningkatkan pembelajaran, maka supervisi lembaga dimaksudkan untuk meningkatkan kinerja dan nama baik atau kredibilitas lembaga pendidikan Suhardan, 2014, hlm. 47. Tujuan Supervisi Pendidikan Tujuan supervisi pendidikan harus sama dengan tujuan Pendidikan Nasional yang disampaikan pada Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 2003 melalui perbaikan serta peningkatan kegiatan belajar mengejar. Selain itu, menurut Gunawan dalam Azis, 2016, hlm. 37 beberapa tujuan dari supervisi pendidikan di antaranya adalah sebagai berikut. Membina guru-guru untuk lebih memahami tujuan umum pendidikan. Dengan demikian agar menghilangkan anggapan tentang adanya mata pelajaran/bidang studi penting/tidak penting, sehingga setiap guru mata pelajaran dapat mengajar dan mencapai prestasi maksimal bagi siswa-siswinya. Membina guru-guru mengatasi problem-problem siswa demi kemajuan prestasi belajarnya. Membina guru-guru dalam mempersiapkan siswa-siswa untuk menjadi anggota masyarakat yang produktif, kreatif, etis, serta strategis. Membina guru-guru dalam meningkatkan kemampuan mengevaluasi, mendiagnosa kesulitan belajar, dan seterusnya. Membina guru-guru dalam memperbesar kesadaran tentang tata kerja yang demokratis, kooperatif serta kegotongroyongan. Memperbesar ambisi guru-guru dan karyawan dalam meningkatkan mutu profesinya, Membina guru-guru dan karyawan dalam meningkatkan popularitas sekolahnya. Melindungi guru-guru dan karyawan meningkatkan popularitas sekolahnya. Melindungi guru-guru dan karyawan pendidikan terhadap tuntutan serta kritik-kritik tak wajar dari masyarakat. Mengembangkan sikap kesetiakawanan dan kesejawatan dari seluruh tenaga pendidikan. Prinsip Supervisi Pendidikan Melihat dari tujuannya yang ditujukan untuk perbaikan serta peningkatan kegiatan belajar-mengajar, supervisi pendidikan haruslah dilaksanakan berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut. Supervisi bersifat ilmiah scientific yaitu bahwa supervisi memenuhi 3 kriteria sebagai prosedur ilmiah yakni a Sistematis karena dilakukan dengan cara teratur, melalui dengan perencanaan yang matang dan dilakukan secara kontinu; b Objektif karena dilakukan bukan atas prasangka individu, tetapi didasarkan atas informasi dan data yang nyata; c Menggunakan instrumen yang baik untuk mengumpulkan data sehingga data yang diperoleh benar-benar data yang terandalkan. Supervisi dilakukan dengan prinsip demokratis, karena perintah atau takut atasan tetapi dilakukan dalam situasi kekeluargaan, melalui musyawarah, saling memberi dan menerima. Supervisi dilakukan dengan cara kerja sama, kooperatif dan selalu mengarahkan kegiatannya untuk mencapai tujuan bersama dengan menciptakan situasi belajar mengajar yang lebih baik. Supervisi bukan dilakukan dengan instruktif tetapi atas dasar kreativitas dan inisiatif guru sendiri, di mana supervisior hanya memberikan dorongan agar terciptanya situasi belajar mengajar dengan baik. Supervisi dilakukan dengan suasana terbuka, tidak sembunyi-sembunyi, tetapi dengan cara terus terang melalui pemberitahuan baik resmi maupun tidak resmi sehingga guru yang akan disupervisi sudah mengetahui terlebih dahulu bahwa akan di supervisi. Supervisi bukan hanya tertuju kepada suatu atau lebih unsur yang ada di sekolah tetapi meliputi guru, kepala sekolah, pegawai tata usaha, dan obyeknya meliputi kurikulum, sarana, pembiayaan, kesiswaan, kegiatan humas, dan tata laksana Arikunto dalam Azis, 2016, hlm. 34. Sementara itu menurut Purwanto 2017, hlm. 117 beberapa prinsip supervisi adalah sebagai berikut. Supervisi hendaknya bersifat konstruktif dan kreatif, yaitu pada yang dibimbing dan diawasi harus dapat menimbulkan dorongan untuk bekerja. Supervisi harus didasarkan atas keadaan dan kenyataan yang sebenarbenarnya reslistis, mudah dilaksanakan. Supervisi harus sederhana dan informal dalam melaksanakannya. Supervisi harus dapat memberikan perasaan aman kepada guru-guru dan pegawai-pegawai sekolah yang disupervisi. Supervisi harus didasarkan atas hubungan professional, bukan atas dasar hubungan pribadi. Supervisi harus selalu memperhitungkan kesanggupan, sikap, dan mungkin prasangka guru-guru dan pegawai. Supervisi tidak bersifat mendesak otoriter karena dapat menimbulkan perasaaan gelisah atau bahkan antipati dari guru-guru. Supervisi tidak boleh didasarkan atas kekuasaaan pangkat, kedudukan atau kekuasaan pribadi. Supervisi tidak boleh bersifat mencari-cari kesalahan dan kekurangan. j. Supervisi tidak dapat terlalu cepat mengharapkan hasil, dan tidak boleh lekas merasa kecewa. k. Supervisi hendaknya juga bersifat preventif, korektif, dan kooperatif. Preventif berarti berusaha mencegah jangan sampai timbul hal-hal yang negatif. Sedangkan korektif yaitu memperbaiki kesalahan-kesalahan yang telah di perbuat. Dan kooperatif berarti bahwa mencari kesalahankesalah atau kekurangan-kekurangan dan usaha memperbaikinya ndilakukan bersama-sama oleh supervisor dan orang-orang yang diawasi. Fungsi Supervisi Pendidikan Menurut Sweringan dalam Azis, 2016, hlm. 37 terdapat delapan fungsi utama dari supervisi pendidikan yang di antaranya adalah sebagai berikut. Mengkordinasi semua usaha sekolah. Memperlengkapi kepemimpinan sekolah. Memperluas pengalaman guru. Menstimulus usaha-usaha yang kreatif. Memberikan fasilitas dan penilaian yang terus menerus. Menganalisis situasi belajar mengajar. Memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada setiap anggota staf. Mengintegrasikan tujuan pendidikan dan membantu meningkatkan kemampuan mengajar guru-guru. Sementara itu menurut Maryono 2011, hlm. 23 fungsi supervisi pendidikan terdiri atas beberapa fungsi utama yang di antaranya adalah sebagai berikut. Penelitian Yaitu fungsi yang harus dapat mencari jalan keluar dari masalah yang dihadapi. Penilaian Fungsi penilaian adalah untuk mengukur tingkat kemajuan yang diinginkan, seberapa besar yang telah dicapai, dan penilaian ini dilakukan dengan berbagai cara seperti tes, penetapan standar, penilaian kemajuan belajar siswa, melihat perkembangan hasil penilaian sekolah, serta prosedur lain yang berorientasi pada peningkatan mutu pendidikan. Perbaikan Fungsi perbaikan adalah sebagai usaha untuk mendorong guru baik secara perseorangan maupun kelompok agar mereka mau melakukan berbagai perbaikan dalam menjalankan tugas mereka. Perbaikan ini dapat dilakukan dengan bimbingan, yaitu dengan cara membangkitkan kemauan, memberi semangat, mengarahkan dan merangsang untuk melakukan percobaan, serta membantu menerapkan sebuah prosedur mengajar yang baru. Pembinaan Fungsi pembinaan merupakan salah satu usaha untuk memecahkan masalah yang sedang dihadapi, yaitu dengan melakukan pembinaan atau pelatihan kepada guru-guru tentang cara-cara baru dalam melaksanakan suatu proses pembelajaran, pembinaan ini dapat dilakukan dengan cara demonstrasi mengajar, workshop, seminar, observasi, konferensi individual dan kelompok, serta kunjungan sepervisi. Referensi Azis, R. 2016. Pengantar administrasi pendidikan. Yogyakarta Penerbit Sibuku. Maryono. 2011. Dasar-dasar dan teknik menjadi supervisor pendidikan. Yogyakarta Arruz Media. Priansa, 2021. Manajemen supervisi & kepemimpinan kepala sekolah cetakan ke-2. Bandung Alfabeta. Purwanto, 2017. Administrasi dan supervisi pendidikan Cet. 24. Bandung Remaja Rosdakarya. Sagala, S. 2018. Administrasi pendidikan kontemporer. Bandung Alfabeta. Suhardan, D. 2014. Supervisi professional. Bandung Alfabeta.
C. Misi, Visi, Orientasi Dan Strategi Supervisi Pendidikan 13 D. Keterampilan Teknik dalam Supervisi Pendidikan 16 E. Kompetensi Supervisor Pendidikan 19 F. Rumpun Kompetensi Supervisor sebagai Acuan Kerja 20 dan jenis pelatihan yang dapat dipergunakan antara lan melalui demonstrasi mengajar, workshop, seminar, observasi, individual danDaftar Isi Pengertian Supervisi Jenis-jenis Supervisi 1. Supervisi Akademik 2. Supervisi Administrasi 3. Supervisi Lembaga 1. Supervisi Konvensional 2. Supervisi Artistik 3. Supervisi Pendidikan 4. Supervisi Klinis Tujuan Supervisi Manfaat Supervisi - Secara umum, supervisi adalah istilah pengawasan, pemeriksaan, serta inspeksi. Dalam hal ini, orang yang melakukan kegiatan supervisi disebut dari oleh R Mida Hayati, secara etimologis istilah supervisi berasal dari bahasa Inggris yaitu "supervise" yang artinya mengawasi. Sementara beberapa sumber lainnya menyatakan supervisi berasal dari dua kata "superior" dan "vision" yang digabung menjadi "supervision".Lalu, apa itu supervisi dan tugasnya? Ketahui jenis, tujuan hingga manfaat supervisi berikut ini. Menurut Cambridge Dictionary, supervisi adalah aktivitas untuk memastikan bahwa semuanya dilakukan dengan benar, aman, dan lain-lain. Dalam dunia pendidikan, supervisi merupakan proses untuk menerapkan pekerjaan apa saja yang sudah dilaksanakan, menilainya, hingga yang didefinisikan Purwanto dalam oleh R Mida Hayati, arti supervisi adalah pengawasan berupa suatu aktivitas pembinaan, yang direncanakan untuk membantu para guru dan pegawai sekolah lainnya dalam melakukan pekerjaan secara supervisi adalah usaha yang bertujuan untuk memberikan layanan kepada guru-guru agar mampu memperbaiki pengajaran dan kurikulum. Fungsi supervisi pendidikan adalah untuk penelitian, penilaian, perbaikan dan itu supervisi pada guru? supervisi pada guru merupakan usaha memberi pelayanan, agar guru menjadi lebih profesional dalam menjalankan tugas melayani peserta hanya sekedar pengawasan fisik tapi juga terhadap material. Misalnya, seperti pengawasan terhadap kegiatan akademik proses belajar mengajar, pengawasan terhadap guru dalam mengajar, pengawasan terhadap situasi belajar dan supervisi bisa dibilang untuk membantu guru. Namun, dalam konteks yang luas juga menyangkut tentang komponen sekolah yang lain, seperti komponen tata usaha, sarana, serta lingkungan sekolah. Pihak yang melakukan supervisi yaitu kepala sekolah sebagai supervisor. Kegiatan supervisi bisa dilakukan secara efektif, seperti kunjungan kelas, diskusi kelompok, pembinaan individual, serta simulasi SupervisiMenurut Suhardan dalam suatu jurnal ilmiah dari laman secara umum, jenis-jenis supervisi, yaitu1. Supervisi AkademikSupervisi akademik adalah jenis supervisi yang berfokus tentang pengamatan supervisor pada masalah-masalah akademik. Dalam hal ini, terkait hal-hal yang langsung berada dalam lingkungan kegiatan pembelajaran proses pembelajaran2. Supervisi AdministrasiSupervisi administrasi yaitu supervisi yang menitik beratkan pada pengamatan supervisor terhadap aspek-aspek administrasi, yang berfungsi sebagai pendukung terlaksananya Supervisi LembagaSupervisi lembaga merupakan kegiatan pengamatan supervisor terhadap aspek- aspek yang berada di sentral. Kalau kita lihat, supervisi akademik dimaksudkan untuk meningkatkan pembelajaran, sedangkan supervisi lembaga dimaksudkan untuk meningkatkan nama baik sekolah atau kinerja menurut Sahertian ada beberapa jenis supervisi pendidikan, yaitu1. Supervisi KonvensionalSupervisi konvensional merupakan jenis supervisi yang beranggapan bahwa supervisor sebagai seseorang yang memiliki kekuatan untuk menentukan nasib kepala sekolah serta guru. Model jenis supervisi ini yaitu supervisor selalu mencari kesalahan orang yang di dalam menjalankan tugasnya cenderung sewenang- wenang. Bahkan, ada juga yang tidak menerima masukan dari orang yang disupervisi meskipun usulan yang disampaikan itu Supervisi ArtistikDalam melaksanakan tugasnya supervisi ini harus berpengetahuan, berketrampilan, dan memiliki sikap yang baik. Adapun salah satu ciri model supervisi artistik yaitu memerlukan perhatian untuk lebih banyak mendengarkan daripada Supervisi PendidikanSupervisi pendidikan atau ilmiah adalah supervisi yang dilaksanakan pengawas atau kepala sekolah, untuk menilai kinerja kepala sekolah maupun guru, dengan cara memberikan angket. Cirinya yaitu kegiatannya dilaksanakan secara berencana serta berkesinambungan berkelanjutan.4. Supervisi KlinisSupervisi klinis merupakan supervisi yang dilakukan berdasarkan keluhan dari guru yang disampaikan kepada supervisor. Supervisi klinis berfokus pada peningkatan pembelajaran dengan melalui siklus yang sistematik, yang bertujuan mengadakan perubahan menggunakan cara yang SupervisiTujuan kegiatan supervisi adalah untuk memastikan pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan rencana serta memperbaiki proses dan hasil belajar mengajar. Dalam laman disebutkan beberapa tujuan supervisi setidaknya dalam dunia pendidikan untuk para guru adalah sebagai berikutMembina guru untuk lebih memahami tujuan pendidikan, serta membantu peranan sekolah mencapai tujuan kesanggupan guru untuk mempersiapkan peserta didik, menjadi anggota masyarakat yang guru mengadakan diagnosis dengan kritis, serta dalam kesulitan kesadaran guru dan warga sekolah tentang tata kerja yang demokratis dan guru untuk bisa mengevaluasi aktivitasnya, untuk tujuan aktivitas perkembangan peserta 'esprit de corps' guru, yang menjadi rasa kesatuan dan persatuan antar komunikasi dan saling mengawasi di dalam suatu SupervisiSupervisi bermanfaat untuk meningkatkan mutu pendidikan, yang dilakukan melalui kerjasama antara guru, peserta didik, hingga warga menjadi penggerak terjadinya perubahan pada unsur-unsur terkait pendidikan agar lebih kemampuan guru dalam hal memimpin serta membimbing peserta tadi penjelasan tentang artinya supervisi, proses ataupun usaha untuk memberi pelayanan supaya guru menjadi lebih profesional dalam menjalankan tugasnya kepada peserta didik. Semoga penjelasan tadi bisa menambah pengetahuan detikers ya! Simak Video "Pesona Wisata Sumenep Pantai, Sejarah, dan Tradisi" [GambasVideo 20detik] khq/fds
Jenisjenis orientasi seksual. Dilansir dari WebMD, secara umum orientasi seksual dibagi menjadi 5 kategori berikut: 1. Heteroseksual. Heteroseksual merupakan orientasi seksual yang paling umum. Heteroseksual dapat diartikan sebagai ketertarikan seksual dan emosional kepada lawan jenis.
Seorang pengawas BK memerlukan keterampilan teknik dan keterampilan interaksi dengan guru BK yang disupervisi agar supervisi optimal dan efektif. Menurut Sahertian 200852 menegaskan bahwa teknik supervisi BK antara lain bersifat individual dan bersifat kelompok. Teknik yang bersifat individual seperti kunjungan kelas, observasi kelas, percakapan pribadi, inter-visitasi, penyeleksi berbagai sumber materi untuk mengajar, menilai diri sendiri. Selanjutnya teknik yang bersifat kelompok berupa pertemuan orientasi bagi guru baru, panitia penyelenggara, rapat guru, diskusi sebagai proses kelompok, tukar-menukar pengalaman, lokakarya, diskusi panel, seminar, demokrasi mengajar, perpustakaan jabatan, buletin supervisi, membaca langsung, mengikuti, organisasi jabatan, laboratorium kurikulum dan perjalanan sekolah untuk anggota staf. Senada dengan pendapat di atas, Anwar & Sagala 2013161 mengungkapkan bahwa teknik supervisi antara lain berupa kunjungan kelas secara berencana untuk dapat memperoleh gambaran tentang kegiatan belajar mengajar di kelas dan kunjungan antar kelas atau kelas sekolah sebagai usaha agar saling menukarkan pengalaman sesama guru atau kepala sekolah tentang usaha perbaikan dalam proses belajar mengajar, dan pertemuan-pertemuan di kelompok kerja pemilik, kelompok kerja kepala sekolah serta pertemuan kerja guru, pusat kegiatan guru dan sebagainya. Secara lebih tersturktur Mashudi 2015153 mengemukakan bahwa teknik-teknik khusus supervisi BK meliputi pertemuan staf, kunjungan supervisi, buletin profesional, perpustakaan profesional, laboratorium kurikulum, penilaian konselor, demonstrasi bimbingan, pengembangan kurikulum, pengembangan petunjuk bimbingan, dawmawisata, lokakarya, kunjungan antar kelas, bacaan profesional, dan survei masyarakat sekolah. Teknik-teknik tersebut diatas dapat dikelompokan berdasarkan teknik supervisi individual dan teknik supervisi kelompok. Sebagaimana uraiannya sebagai berikut. a. Teknik Supervisi Individual 1 Kunjungan Kelas Kunjungan kelasa adalah teknik pembinaan konselor oleh kepala sekolah dan pembina lainnya dalam rangka mengamati pelaksanaan proses belajar-mengajar sehingga memperoleh data yang diperlukan dalam rangka pembinaan konselor. Kunjungan kelas ini bisa dilaksanakan dengan atau tanpa pemberitahuan terlebih dahulu, dan bisa juga atas dasar undangan dari konselor. 2 Obsevasi Kelas Observasi kelas adalah teknik observasi yang dilakukan oleh supervisor terhadap proses bimbingan yang sedang berlangsung. Secara umum aspek-aspek yang diamati selama proses bimbingan yang sedang berlangsung. a Usaha-usaha dan aktivitas konselor-klien dalam proses bimbingan. b Cara menggunakan media bimbingan. c Reaksi mental para klien dalam proses belajar-mengajar. d Keadaan media bimbingan yang dipakai dari segi material. 3 Pertemuan Individual Pertemuan individual adalah satu pertemuan, percakapan, dialog dan tukar fikiran antara pembina atau supervisor dengan konselor, konselor dengan konselor, mengenai usaha meningkatkan kemampuan profesional konselor. 4 Kunjungan Antar Kelas Konselor berkunjung dari satu kelas ke kelasa yang lain dalam lingkungan sekolah itu sendiri. Dengan adanya kunjungan antar kelas ini, konselor akan memperoleh pengalaman baru dari teman sejawat mengenai pelaksanaan proses bimbingan, pengelolaan kelas dan sebagainya. 5 Menilai Diri Sendiri Menilai diri sendiri merupakan satu teknik pengembangan profesional konselor. Penilaian diri sendiri memberikan informasi yang objektif kepada konselor tentang peranannya dikelas dan memberikan kesempatan kepada konselor untuk mempelajari metode. b. Teknik Supervisi Kelompok Sahertian, 200886 Pertemuan yang mana untuk mengantar guru-guru baru untuk memasuki suasana kerja yang baru. 2 Panitia Penyelenggara Pelibatan pengawas BK dalam kepanitiaan ini bertujuan untuk memecahkan masalah atau menyelesaikan tugas khusus ke-BK-an. Melalui teknik ini guru BK memperoleh pengalaman profesional dalam kerjasama secara kelompok. 3 Rapat Pengawas BK Rapat sebagai teknik supervisi BK bertujuan untuk memperbaiki kualitas kinerja guru BK dan program BKnya melalui sumbangan pikiran secara kooperatif. Hasil rapat tersebut harus di dokumentasikan. 4 Demonstrasi Pelaksanaan Layanan BK Pengawas BK mendemostrasikan cara pelaksanaan layanan BK yang efektif. Melalui demonstrasi itu guru BK dapat memperbaiki kekurangan dan kelemahan-kelemahan yang pernah dilakukan sebelumnya. 5 Tukar Menukar Pengalaman Dalam pertemuan ini diadakan tukar-menukar pengalaman, saling memberi dan menerima dan saling belajar satu sama lain. 6 Lokakarya Pengawas BK menggunakan lokakarya sebagai teknik supervisi untuk membantu guru BK memecahkan masalah dalam pelaksanaan tugas mereka sehari-hari secara bersama-sama melalui bantuan konsultan yang kompeten. 7 Diskusi Panel Suatu bentuk diskusi yang dipentaskan dihadapan sejumlah partisipan atau pendengar 8 Seminar Suatu bentuk mengajar belajar berkelompok dimana sejumlah kecil orang mengadakan pendalaman atau penyelidikan tersendiri bersama-sama terhadap berbagai masalah dengan dibimbing secara cermat oleh seorang atau lebih pengajar pada waktu tertentu. 9 Demonstrasi mengajar Supervisor meberikan penjelasan-penjelasan kepada guru-guru tentang mengajar yang baik setelah seorang guru yang baik memberikan penjelasan kepada guru-guru yang dikunjungi sebelumnya. 10Buletin Supervisi Salah satu alat komunikasi dalam bentuk tulisan yang dikeluarkan oleh staf supervisor yang digunakan sebagai alat untuk membantu guru-guru dalam memperbaiki situasi mengajr-belajar. Suatu tempat yang dijadikan pusat kegiatan dimana guru-guru memperoleh sumber-sumber materi untuk menambah pengalaman mereka dalam rangka program inservice education. Supervisi yang baik adalah yang dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan, serta mampu mengubah perilaku guru BK dalam pelayanan konseling di sekolah. Supervisi bukan merupakan kegiatan tunggal, tetapi melainkan serangkaian kegiatan yang teratur dan beraturan, berhubungan, berkesibambungan dan diarahkan kepada suatu tujuan. supervisi akan terlaksana dengan efektif jika dalam pelaksanaanya memperhatikan langkah-langkah yang terarah dan sistematis. Berdasarkan paparan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa supervisi bimbingan dan konseling merupakan suatu proses pembinaan/bantuan, arahan, bimbingan dan dorongan yang dilakukan pengawas BK kepada guru BK dalam meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelayanan dalam rangka mencapai tujuan pendidikan. Berdasarkan paparan di atas maka yang dimaksud dengan supervisi bimbingan dan konseling ini adalah supervisi yang dilakukan oleh supervisor dalam rangka melakukan pembinaan, pemantauan dan penilaian kinerja guru pembimbing.pendekatandan metode evaluasi BK, supervisi BK, serta Perbaikan dan Pengembangan Program BK TUJUAN MATA KULIAH 1. Memberikan pemahaman tentang hakikat Orientasi dan Kontrak Belajar. A. Tujuan dan Kompetensi Mata Dampak atau pengaruh Problem Jenis-jenis layanan Efektivitas dan kualitas layanan Kompetensi Capaian dalam Layanan BK
A Definisi Bimbingan dan Konseling. 1. Pengertian Bimbingan. Secara etimologis kata bimbingan merupakan terjemahan dari kata "Guidance" berasal dari kata "guide" yang artinya menunjukkan (to direct), memandu (to pilot), mengelola (to manage) dan menyetir (to steer). [1] Berdasarkan Pasal 27 Peraturan Pemerintah Nomor 29/90